Pertemuan Ilmiah Joglosepur 2018 (2-Workshop)

Workshop pertama dari tim UNDIP yang diwakili oleh dr.Gatot, SpF, dr.Sigid Kirana SpF, dan dr.Tuntas Dhanardono, SpF. Fokus pembahasan dalam materi yang dibawakan oleh pembcara dari UNDIP adalah deskripsi luka dan pembuatan visum et repertum (VeR).

dr.Gatot pada materi yang pertama menyampaikan bahwa dokter umum harus

Luka yang ditemukan harus diobati. Memar ya anti inflamasi, lecet diberi povidon iodin, robek atau luka terbuka lainnya harus dijahit.

Seringkali pada hari ke sekian, penyidik datang kepada dokter dan meminta Visum et Repertum (VeR). Bagaimana respon kita sebagai dokter?

Kalau penyidik

Luka berat – penyidik berhak menahan pelaku

Luka sedang – tidak berhak menahan

VeR harus dikeluarkan sesegera mungkin dan paling lambat 20hari. Penyidik berpacu dengan waktu. Jika terlalu lama,kinerja kepolisian akan dinilai jelek.

Jangan terpaku pada format visum. Susunan visum tidak harus urut. Visum yang ada sebenarnya merupakan penerapan dari staatsblad milik Belanda dahulu saat menguasai Indonesia.

dr.Sigid

Kekerasan banyak terjadi di Indonesia. Mulai kekerasan fisik hingga kekerasan seksual. Tim dari RSUP Dr.Karyadi sendiri bisa menemukan hingga 5 kasus dalam sehari.

Dulu,orang dipukul oleh temannya ya tinggal diselesaikan dengan cara damai dan kasus ditutup. Sekarang, orang sedikit-sedikit langsung minta visum. Untuk itu,perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti dan obyektif untuk menanganinya.

Pemeriksaan yang obyektif penting karena “korban” kekerasan atau penganiayaan sering lebay/berlebihan dalam menyampaikan keluhannya. Dokter pemeriksa tidak boleh mencocok-cocokkan antara kejadian dengan luka yang diderita korban. Jika memang terjadi luka,katakan luka. Jika tidak ada luka ya sampaikan saja bahwa tidak ada luka

dr.Tuntas

Deskripsi luka harus dengan urutan Jumlah-Lokasi-Bentuk-Ukuran-Sifat. Pada luka iris,bacok,tusum maka haris dideskripsikan satu per satu. Hal oni dikarenakan untuk mencari luka mana yang paling fatal. Luka-luka lain yang jamak bisa dideskripsikan sebagai “sekumpulan”.