Pada tanggal 1 September 2018 telah dilaksanakan acara Pertemuan Ilmiah Regional Joglosepur yang dilaksanakan di UNS Inn, Solo. Pertemuan ini mengambil tema Peran Forensik dan Medikolegal di Fasilitas Kesehatan Primer. Tema pada PIT Joglosepur kali ini sangat aplikatif untuk para dokter-dokter di fasilitas kesehatan primer dalam hal visum dan identifikasi. Materi seminar pertama adalah dr.Harry
Pengertian Polymerase chain reaction (PCR) adalah sebuah prosedur yang ditemukan oleh Kary Mullis pada tahun 1986. Prosedur ini banyak digunakan untuk penelitian mengenai DNA di bidang biologi maupun kedokteran. PCR melengkapi prosedur amplifikasi DNA lainnya yang telah ditemukan. Jika anda masih bingung dengan proses kerja PCR, maka saya akan mengumpamakannya dengan prosedur memfotokopi sebuah buku.
Ada banyak istilah yang perlu diketahui kita semua terkait kejahatan seksual. Bahwa kejahatan seksual tidak hanya berbentuk perkosaan saja. Menurut WHO sendiri kekerasan seksual memiliki berbagai bentuk; mulai dari berkomentar dengan tema seksual, pemaksaan untuk tindakan seksual dan hingga tindakan seksual itu sendiri. Kejadian kejahatan seksual juga tidak dibatasi tempat, baik di rumah hingga tempat
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Wilayah DIY-Jateng kembali mengadakan acara Pekan Ilmiah Tahunan Regional Joglosepur (Jogja-Solo-Semarang-Purwokerto) 2018. Kali ini acara akan bertempat di UNS Inn, Solo. Fokus utama dan tema acara tahun ini adalah “Peran Forensik dan Medikolegal di Fasilitas Kesehatan Primer. Catat tanggal mainnya, 1 September 2018, jam 07.00 sampai selesai. Sampai jumpa di Solo!
Format presentasi kasus Koas Forensik UGM : Judul Pendahuluan Statistik kasus yang akan disampaikan Pentingnya membahas kasus ini Identitas (Disamarkan) Anamnesis/Kronologi Identitas singkat korban Identitas singkat penyidik Hasil pemeriksaan Fisik : Data post mortem untuk identifikasi Kelainan/patologi pada tubuh jenazah Kaku dan lebam jenazah Penunjang : Tolongan darah Toksikologi Pemeriksaan penunjang lain (diatom, PA, dll)
Deskripsi luka adalah cara dalam membahasakan gambaran luka pada tubuh manusia, baik hidup maupun mati. Deskripsi dituangkan dalam bagian pemberitaan dan disusun menjadi kesimpulan pada visum et repertum (VeR). Deskripsi luka hendaknya mengikuti urutan-urutan sebagai berikut : Regio Menunjukkan bagian tubuh mana yang terkena luka (dada, leher,kepala). Lebih baik jika menggunakan bagian spesifik mana dari bagian tubuh
We use cookies to ensure that we could give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are agree with our decision.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan Anda pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap bahwa Anda setuju dengan kami.Accept/Setuju